Waspadai Serangan Virus Kanker Serviks

Kanker serviks disebut sebagai pembunuh wanita nomor satu di dunia bukannya tanpa alasan atau sekedar untuk menakut-nakuti para wanita. Faktanya, di Indonesia setiap hari rata-rata terdapat 37 wanita yang setelah didiagnosa diketahui menderita kanker rahim, setengah dari jumlah itu kondisinya terlalu parah sehingga tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.
 
Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan serviks (organ yang menghubungkan uterus dengan vagina). Ada beberapa tipe kanker serviks. Tipe yang paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma (SCC), yang merupakan 80 hingga 85 persen dari seluruh jenis kanker serviks. Infeksi  Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu faktor utama tumbuhnya kanker jenis ini.

Program pendeteksian kanker serviks di negara-negara berkembang biasanya dilakukan dengan tes Pap smear dan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Program ini sangat efektif untuk mendeteksi dini wanita yang terserang kanker serviks sehingga mampun mengurangi mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih.

Karena itu jika Anda belum pernah melakukan pap smear, segera lakukan untuk pendeteksian dini. Hal yang perlu disadari adalah kanker serviks pada tahap dini tidak menunjukkan gejala, hal ini membuat calon korbannya menjadi lengah. Sedangkan gejala-gejala kanker serviks tahap lanjut yang perlu diwaspadai menurut blog mamacantik.web. id antara lain adalah :

Pendarahan vagina
Sakit punggung
Sakit saat buang air kecil dan air seni keruh
Konstipasi kronis dan perasaan kembung walaupun perut dalam keadaan kosong.
Rasa nyeri saat berhubungan seks dan keputihan
Salah satu kaki membengkak
Kebocoran urin atau feses dari vagina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar